Minggu, 22 Oktober 2017

Puisi bermakna Rindu(mawar biru)_Resti Suryani Putri

"Takut Kaku"
.
Birunya rindu tak terpaku...
Penuh dengan hal mengkaku...
Saat senja yang menyapu...
Kegelisahan datang padaku...
.
Aku tahu..
Semua awal menegang kaku..
Entah sedih atau bersatu..
Diantara sepucuk rindu..
.
Untuk ku..
Untuk mu..
Dan untuk siapa itu..
Kau teramat kaku..
.
Kaku kutakut kaku..
Tak ada hiasan menjadi kupu..
Namun ku hanya satu..
Maka ku pompa daku..
.
Mawar biru yang dibuku..
Tak bisa ada saat itu..
Tak bisa tumbuh satu..
Karena tidak berbuku..
.
Kini kupu merindu..
Rindu takut  kaku..
.
Oleh:
Resti Suryani Putri

Jumat, 20 Oktober 2017

Puisi_Diam Persaingan_Resti Suryani Putri

DIAM PERSAINGAN...
Bye: Resti Suryani Putri

Dalam diam...
Kau tahu...
Ku mencari...
Entah apa yang kucari...
.
Sedikit cerita...
Tidak...
Tidak hanya sedikit...
Masih tertinggal cerita...
Cerita dimana aku...
Tersenyum karena langkahmu...
.
Bukan mudah kau lakukan itu...
Bukan pula hanya karena ku...
Aku tahu...
Itu karena DIA...
DIA yang memberikan kebahagiaan ini...
.
Aku tahu...
Dalam hati ku...
Tak bisa mudah menghapus...
Karena sudah ku tulis dengan tinta...
Jika saat waktu itu...
Hanya ku tulis dengan seutai kayu...
Pasti akan terkikis oleh waktu...
.
Ku diam...
Bukan berarti tak berkabar...
Bukan pula pura-pura tegar...
Tapi dalam diam...
Do'a ku akan menjadi kabar...
.
Tetaplah...
Berjuang dalam kebaikan...
Walau diam menjadi persaingan...

Puisi _ Sentilan Tajam _ Resti Suryani Putri

"Sentilan Tajam"
By: Resti Suryani Putri
.
Diheningnya senja..
Walau ku tahu..
Keheningan itu hanya untuk sang malam..
Namun..
Ku pun paham..
Karena rasa yang terpendam..
Membuat nya diam..
.
Siapa..
Siapa yang tak ingin baik..
Karena DIA..
Siapa..
Tapi..
Mengapa..
Mereka hanya tertawa..
Tertawa saat ada salah..
Hah..
.
Bukan menasehati..
Hanya tertawa di atas kesalahan raga..
.
Itukah..
Itu yang disebut sebut saat lalu..
Wahai suara..
Tulisan..
Apapun dari mu..
.
Kau bukan merangkul..
Namun kau malah menyentil..
Menyentil kesalahan yang bisa dilanjutkan..
.
Cobalah..
Pahami..
Itu..
Karena diam itu menerkam..
Cobalah mengerti..
Karena inilah perbedaan..
#Ryani
www.restisuryaniputri.blogspot.com

Jumat, 07 April 2017

Puisi Remaja

"Lepaskan"
Oleh : Resti Suryani Putri..
.
Kau yang ada saat ini..
Jangan tanya...
Mengapa lirik lagu telah berubah...
Karena ku mengagumi DIA...
.
Lirik lagu rindu...
Kini terubah menjadi menunggu..
Agar cinta tak menutupi...
Menutupi rasa cinta pada Sang Esa...
.
Lepaskan lah...
Jika dirimu tak resah...
Biarkan aku sedikit resah...
Agar ku sedikit terlepas dari salah...
.
Kau dan Aku...
Akan bertemu di lingkarang yang sama...
Namun...
Jika kau hijrah untuk hal yang sama..
.
Biarkan waktu menunjukan...
WAlau kita berjauhan...
Jika jodoh akan dipertemukan...
Lepaskan...
Karena jodoh adalah Rahasia Tuhan...

Minggu, 20 November 2016

Resensi Novel

Niii,,, buat teman-teman yang belajar meresensi sebuah novel... simak berikut ini...



RESENSI NOVEL

‘Biar Elu Sableng Tapi
Gue Senang’




                   Oleh:
        Resti Suryani Putri
                            

BAB I
 PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang Meresensi
     Novel merupakan cerita kehidupan sehari-hari pada tokoh didalam novel tersebut. Novel banyak bermunculan di dunia remaja dan bahkan menjadi salah satu hobi para remaja kita.

     Buku novel pasti ada yang layak kita baca dan ada yang tidak layak kita baca. Takutnya novel yang dibaca para remaja bukan contoh yang baik untuk mereka karena biasanya ada pengajaran yang menyimpang dari kehidupan sehari-hari.

     Novel untuk saat ini mudah kita dapatkan dari pasar yang menyediakan novel dengan harga yang murah,toko-toko buku dengan novel yang sudah menjadi film papan atas,dan dalam era globalisasi kita dapat menggunakan situs internet untuk mendapatkan novel.
Karena itu kita harus bisa mencerna novel untuk mendapatkan novel yang baik.


1.2 Tujuan Resensi
      a. Memenuhi salah satu tugas bahasa indonesia
      b. Memberikan informasi dalam pembuatan resensi
      c. Memberikan pengetahuan tentang resensi novel





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku
     
      Judul          : Biar Elu Sableng Tapi Gue Senang
      Penulis       : Maria Amelia
      Penerbit      : Yoga Pratama,Jakarta
      Tebal          : 128 halaman
      Ukuran       : 11,5 x 17,5 cm
      Cetakan      : ke-1 Jakarta 2007
     
2.2 Sinopsis Novel

Siapa yang enggak sebel,kalau dikain bodoh,begitu dengan Prita,dia benar-benar kesel setengah mati dengan Fadel. Karena Fadel enak saja mengatakan kalau Prita yang cantik dan merupakan primadona di sekolah sebagai anak bodoh alias dungu.
 Angan serta pikirannya pun terbentuk pada cowok keren namun agak sableng. Kini Prita bertanya-tanya,kenapa sikap Fadel dingin pada semua cewak? Kalau dia pernah patah hati. Cewek mana yang tega nyakitin hati cowok sekeren Fadel.
“Prita....”
“Ya Tante?”
“Ada apa dengan mu?” tanya sang tante sembari duduk disamping Prita.
“Maksud tante?” tanya Prita tak mengerti pertanyaan tante yang sebenarnya.
“Ada masalah?”
“Enggak ada tante.”
“Tante khawatir terjadi sesuatu yang enggak diinginkan padamu.” Seru tante sembari tersenyum. Sehingga membuat Prita mengerutkan kening,karena tidak mengerti akan arti senyuman tantenya. Seharian ini memang Prita menunjukan sikap perubahan yang enggak sebagaimana biasanya.
“Tante...”
“Ya?”
“Di usia Prita yang sekarang,sudah bolehkah Prita pacaran?”
Tak lama tantenya tersenyum dengan lembut jari-jemari tangannya membelai rambut kemenakannya.
“Siapa cowok yang telah membuatmu berubah?” tanya tantenya.
Prita menghela nafas panjan. Dia sendiri belum yakin,apakah dirinya benar-benar jatuh cinta pada cowok sableng itu. Dalam hatinya sudah beraduk berbagai rasa. Kesel,keki,seneng,gelisah dan rindu.
“Cinta atau” sahut Prita
“Atau apa? Benci” lanjut tante sembari tersenyum.
”Ayo,kita makan malam. Setelah itu kamu belajar,bukan?” bujuk sang Tante.
***
Pagi itu saat jam istirahat. Fadel tengah asyik dengan buku bacaanya,tampak segerombolan cowok mendekati sarangnya.
“Fadel!” terdengar suara hardikan yang begitu keras.
“Ada yang bisa gue bantu,Lek?”
“Gue mau melakukan perhitungan ama lo! Lo gak berani bersaing ama gue kan? Makanya lo hanya sesumbar pada Prita. Lo banci Fadel.”
“Gue gak mau masuk dalam perlombaan kalian. Gue lebih suka menonton.”
“Sialan! Lo berani mengejek kami setelah menghina Prita. Lo cowok kan Fadel?”
“Oh jelas.” Jawab Fadel
Alek mencoba meremukan lidah Fadel yang tajam. Dia menyerang fadel dibantu oleh ketiga temannya. Fadel begitu ringan gerakannya. Dia memukulkan tinjunya ke dada Alek tanpa permisi.
DUK!
Tangan Fadel menghantam dada Alek.
“ADUH!”
Alek menghambur pergi membawa kenyeriannya.
Fadel masih hanyut bersama buku yang dibacanya. Saking asik membaca dia gak sempat melototkan mata elangnya untuk menyaksikan tubuh Prita yang berjalan ke arahnya.
            “He pengecut,lo hanya bisa bersembunyi tempat kotor ini” hardik Prita. Fadel masih belum bergeming.
            “Awas matamu itu mau lompat kayak kodok Prita” ledek Fadel. “Gue tahu lo enggak bakalan tahan menghindari gue. Lo kesini karena rasa rindu dihatimu,kan?”
            “Enak aja! Dasar cowok sinting”
            “Gue kan pernah bilang ke lo,kalau lo akan lebih cantik kalau tersenyum,bukan cemberut gitu kaya Mak Lampir. Lo banyak penggemar karena lo selebriti di sekolah ini. Barusan pengawal-pengawal lo pada nyerbu kemari. Sayang lo salah pilih pengawal. Sekarang lo mau membalas kekalaham pengawal lo gitu kan?”
            “Gua gak tau menahu soal itu.”
            “Memang benar lidah tak bertulang.”
            “Lo kira gua yang nyuruh mereka?”
            “Kenyataan,kan?”
            “Salaaaaaah” Prita teriak histeris membela diri. Matanya berkaca-kaca. Fadel bengong.
            “Sorry Prita,gua buat lo sedih.”
            “Gua gak pernah menyuruh mereka Fadel” Air mata Prita jatuh.
Fadel menyerahkan sapu tangan merah jambu ke Prita. Cowok itu keudian beranjak ninggalin Prita.
Engak lama Dian dan Nuni menemui Prita.
            “Nah ketauan sekarang. Diam-diam lo pacaran ma dia.”
            “Katanya benci,tapi ngendap bagai pencuri cinta menemui Arjuna.”
            “Ini dalam rangka membalas dendam” sanggah Prita.
            “Balas dendam apa rindu?” balas Dian
            “Sudah jangan ngomongin itu pusing tau gak.”
            “Oke jangan ngambek geh!” kata Dian.
            “Tadi sebelum lo kemari,kami lihat Fadel di kroyok sama Alek dan teman-temannya.”
            “Jadi benar yang dikatakan Fadel?” Prita merasa bersalah dilubuk hatinya.
***
            Prita tak akan memaafkan dirinya sendiri. Sebab semua yang terjadi pada Fadel  karena Prita. Sampai malam tiba kegelisahan terus saja menyelimuti perasaanya. Prita memejamkan matanya.
            “Prita”
            “eh,tante”
            “Tumben lama-lama ditaman,berapa jumlah bintang disana?”
            “Hanya satu”
            “Aw! Ampun tante. Lepasin! Nanti hidung Prita kayak pinokio”
            “Mana bintangmu?”
            Prita mencari segores tulisan di sapu tangan dari Fadel,”Ini,tante. Cinta enggak pelit,tapi keikhlasan sebuah senyuman.”
            “Tante tahu jawabannya. Sapu tangan merah jambu. Dan seseorang yang mempunyai sapu tangan itu menyimpan pengharapan dalam hatinya. Namanya Fadel kan? Tulisannya sangat jelas.”
            “Nama itu sangat menyebalkan tante dan dia sombong. Gak kaya cowok lainnya.”
            “Kamu keliru sayang. Dia punya cara lain untuk mengungkapkan kekaguman padamu.”
Sang tante ninggali keponakannya yang bengong.
***
            Pada saat itu juga,Fadel gelisah. Pikirannya melayang jauh,gelap dan buram,namun lama kelamaan,bayangannya yang tertangkap dalam fikiran Fadel pun jelas dan nyata. Dan bayangan itu tak lain sesosok cewek jelita bernama Prita.
            “Prita sedang apa ya malam ini?” desah Fadel. Perasaan yang tak pernah ada sebelumnya. Inikah jatuh cinta? Apa cinta gak mandang status sosial?.
            “Hhhh..” Fadel mendesah menumpahkan kegelisahan yang ada dalam hatinya. Lalu menuju ke ruang kerja ayahnya.
            “Pa”
            “Belum tidur?”

Setelah terdiam beberapa saat sambil mengawasi wajah sang anak,cowok separoh baya itu menggelengkan kepala dan tersenyum.
            “Kok papa senyum?”
            “Ya papa tahu”
Fadel terdiam sembari menundukan kepala.
            “Di sekolah ada yang menarik perhatian Fadel pa”
            “Tentunya cewek”
            “Cewek itu sangat cantik dia pulang pergi sama BMW sih.”
            “Asik punya calon menantu orang kaya.”
            “Semangatnya papa lebih dari Fadel”
            “Kuper sih kamu.”
            “Kata papa kok sama dengan Prita?”
            “Siapa Prita?
            “Cewek yang Fadel maksud”
***
            Sudah dua hari Fadel gak masuk sekolah,entah kenapa. Hal itu membuat Prita gelisah enggak menentu. Dia kangen sama kata-kata konyol cowok itu.
            “Bu Sumi”
            “Eh Prita. Mau pesan apa?”
            “Ibu melihat Fadel gak?”
            “Enggak.”
            “Ibu tahu alamat rumahnya?”
            “Ini alamatnya”
            “Ja...lan...per..mata..Jengki..no22..Kebun Pala” Prita mengeja tulisan mirip dokter.
            “Seratus persen dijamin kebenarannya.”
***
            Alamat rumah Fadel ada ditangan. Namun Prita kembali mengalami kebingungan dan keraguan. Prita bingung meski harus bagaimana dia mengatakan benci dan enggak sudi lagi bertemu dengan Fadel,namun sesungguhnya Prita membantah ucapannya sendiri. Tengah Prita termenung.
            “Kenapa sih Fadel gak masuk?” kata teman sekelas Fadel.
            “Dengar-dengar sakit.”
Fadel sakit? Desis Prita dalam hati setelah mendengar pembicaraan teman sekalas Fadel. Dengan keputusan yang bulat,Prita pergi kerumah Fadel.
***

            Fadel gak nyangka kalau Prita datang berkunjung ke rumahnya.
Mendadak dan tiba-tiba rasa bahagia,resah,gelisah dan lain sebagainya.
            “Prita”
            “Hai”
            “Silahkan duduk!”
            “Makasih.”
            “Lo ingin memarahi gue?”
            “Ya,karena lo enggak masuk sekolah.”
            “Kenapa lo jadi peduli sama gue?” Fadel menghela nafas sembari melekat ke mata Prita.
            “Pita”
            “Ya”
            “Lo menyukai gue? Lo tahu? Sesungguhnya semenjak pertama kali bertemu gue sudah suka sama lo.”
            “Benarkah?”
            ”Bagaimana dengan lo?”
            “Apakah kedatangan gue belum cukup sebagai jawaban” sembari Prita tersenyum.
Akhirnya rasa cinta yang ada dihati mereka pun menyatu.
***
Asik bercanda ria dengan Fadel dan ayahnya membuat prita merasa betah dirumah mungil itu. Prita pun pamit,ayah Fadel meminta Fadel untuk mengantar Prita.
Sepanjang perjalanan,Prita dan Fadel pun ngobrol dengan diselingi canda ria penuh bahagia. Fadel tertegun melihat rumah mewah itu. Begitu besar dibandingkan rumah mungilnya. Begitu cara orang kaya menikmati hartanya.
Kebahagiaan itu terasa kembali ketika dia teringat pada sosok Fadel.
“Apakah benar gue mencintainya?”
Hati Prita benar-benar damai setelah bersama Fadel.
***
Kedekatan Prita dengan Fadel menjafi gosip dan terhangat banyak cowok SMU Bunga Bangsa harus menerima kekalahannya. Pita dan teman-temannya asik ngobrol di kantin. Ketiga cewek itu mengarahkan pandangan ke Fadel.
            “Gua pinjam Prita bentar ya!” Fadel menarik tangan Fadel.
            “Ada apa?” tanya Prita.
            “Entar pulang sekolah gue mau ngajak lo jalan.”
            “Kemana?”
            “Asal berdua aja.”
            “Oke.”
***
            Sepulang sekolah,sebagimana mengajak Prita jalan-jalan. Mereka menuju kursi yang terletak dipojok di pojok belakang ruang cafe.
            “Gue mencintai lo,Prita.”
            “Ohh”
            “Kenapa?”
            “Enggak.”
            “Lo mencintai gue?”
            ”Jawab aja sendiri.”
Memang,jika cinta sedang bersemi dihati segalanya jadi terasa indah.
            “Fadel, mau kah lo berjanji lo hanya untuk gue.”
            “Gue janji Prita demi langit dan bumi dan demi almarhum mama gue.”
***
            Waktu terus berlalu. Tenpa terasa setahun sudah jalinan cinta kasih antara Fadel dengan Prita terbina. Sudah menjadi rahasia umum kalau mereka pacaran. Siapapun orangnya,psti akan merasa iri melihat kemesraan keduanya. Hari-hari mereka lalui dengan penuh cinta dan saling berbagi suka duka bersama.
            Sampai satu malam. Tantenya memiliki rencana menjodohkan Prita dengan anak sahabat orang tua Prita. Prita menghela nafas setelah mengingat kembali apa yang pernah dituturkan tantenya.
            “Bagaimana Prita?”
            “Beri saya waktu tante,karena Prita sangat mencintai Fadel.”
Disatu sisi Prita hanya berharap Fadel menjadi pendamping hidupnya.
Oh Tuhan,apa yang harus gue lakukan? Keluh Prit.
***
            Pagi itu Prita menemui Fadel.
            “Ada apa Prita?”
            “Lo mencintai gue kan Fadel?”
            “Iya sayang.”
            “Kalau lo benar-benar mencintai gue,gue harap lo mau melamar gue secepatnya.”
            ”Ya gue akan melakukannya.”
Sepulang sekolah Fadel  bicara dengan ayahnya. Dan ayahnya menerima permintaan Fadel untuk meminang Prita.
***
Tak disangka Ayah Fadel merupakan cinta pertama dari dari Tante Mayang. Akhirnya cinta Fadel dan Prita menyatu. Begitu juga cinta Ayah dan Tantenya yang sudah lama terpendam karena tante Mayang mengalah dengan Ibu Fadel. Hingga waktu menyatukan mereka lagi dalam ikatan keluarga.
SELESAI

    2.3 Pokok-pokok Isi Novel

a.      Unsur Intrinsik Novel
a)      Tema                  : Percintaan
b)      Amanat              : Seseorang harus bersyukur dengan apa yang sudah 
                             kita percuangkan untuk hal yang kita inginkan 
c)      Latar                   :
Tempat      : SMU Bunga Bangsa;
                    Rumah;
                    Jalan Raya;
                    Cafe.
Waktu       : Pagi;
                    Malam;
                    Siang.
Suasana     : Tegang;
                    Haru;
                    Senang;
                    Gelisah;
                    Curiga;
                    Bimbang;
                    Bahagia.
d)     Tokoh                 :
1.      Prita
2.      Fadel
3.      Ayah Prita
4.      Tante Mayang
5.      Alek
6.      Dian
7.      Nuni
8.      Andika
e)      Alur                    : Maju
f)       Dialog                : Menggunakan bahasa anak muda
g)      Sudut Pandang  : Orang ketiga

b.      Unsur Ekstrinsik
Nilai sosial dan nilai budaya.


BAB III
RESENSI NOVEL

    3.1 Kelebihan
            Novel berjudul Biar Elu Sableng Tapi Gue Senang memiliki karakter unik untuk menghibur pembaca. Banyak mengajarkan hubungan pertemanan yang baik tanpa memandang dalam segi apapun. Cerita beralih bahwa adanya cinta sejati. Sebuah kisah cinta yang sangat menyentuh rasa.


    3.2 Kekurangan
            Novel berjudul Biar Elu Sableng Tapi Gue Senangt tidak memiliki biografi pengarang dengan jelas.

































BAB IV
PENUTUP

            KESIMPULAN
Kebencian terkadang bisa jadi cinta,rasa kehilangan akan rasa yang tak menentu. Cinta penuh perjuangan dalam suka dan duka. Hingga badai menerpa,cinta merekapun tetap tidak goyah hingga menjadi cinta yang abadi dengan penuh kasih.
Jadi,cinta itu bukan hanya kata melainkan hati yang bergerak.